Wahai masa depan, engkau masih dalam
keajaiban, dan aku tak akan pernah berasin dengan khayalan dan menjual diri
hanya untuk sebuah dugaan,,
akupun tidak bakal memburu sesuatu yang belum tentu
ada,
karena esok hari mungkin tak ada sesuatu,,,
esok hari hari adalah sesuatu
yang tersimpan di lauh manfuz
dan tak ada astupun darinya yang dapat
disebutkan.
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum
terjadi,,
hari esok adalah
sesuatu yang belum dapat diraba dan tidak nyata,
belum berwujud dan tidak memiliku rasa dan warna,
Jika demikian,
mengapa kita harus
menyibukan diri dengan hari esok,
mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin
akan terjadi,,
kejadian-kejadian buruk yang akan menimpa,,
dan
meramalkan
bencana-bencana yang bakal ada didalamnya.
Dan kita jusru banyak termakan oleh
ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis
ekonomi yang melanda dunia.
“ setan menjanjikan dan menakuti kamu
dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah
menjanjikan untukmu ampunan dari padanya dan karunianya (Al-Baqarah 268)
Bahkan jika hari esok itu datang, jangan
tanyakan kabar beritanya dan jangan pula menanti serangan petaka dan hindarilah
angan-angan yang berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar