Hal yang membuat Islam
menjadi asing adalah banyaknya
kaum muslim yang meniru
musuh Allah dan rasul-Nya, yaitu
kaum Yahudi dan Nasrani
dalam hal berbicara, berbuat,
berpakaian, adat istiadat,
tradisi, dan lain-lainnya.
“Barang
siapa meniru suatu kaum, maka dia adalah bagian dari
mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
(Ibnu Taymiyah)
Disebabkan karena lemahnya
iman dalam hati kaum
muslim, tidak teguh memegang
agamanya dan tidak adanya
sifat zuhud seperti yang dimiliki
oleh para pendahulu mereka
yang shalih. Kaum muslim ada
yang terpengaruh oleh apa
yang mereka lihat pada musuhmusuh
Allah dan kekaguman mereka
terhadap musuh-musuh
Allah. Padahal Allah telah
mengingatkan kita pada banyak
ayat-Nya untuk tidak
mengikuti jalan-jalan mereka.
Seorang muslim yang kuat
imannya tidak akan terpedaya
dengan kulit atau
penampilan lahiriah yang menggiurkan dan
bersikap meniru
membabi-buta. Seorang muslim yang memiliki
kepribadian tinggi tidak
akan mudah terkecoh, karena dia
berkeyakinan bahwa
kepribadiannya itulah yang membawa
kebajikan dan
keselamatannya di dunia dan di akhirat.
Muhammad bin Ali Adh-Dhobi‘i
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah
saw bersabda:
“Potonglah kumis kalian dan peliharalah jenggot
kalian,
berbedalah kalian dari golongan Majusi.”
(HR. Muslim)
Hadits tersebut diakhiri
dengan perintah yang selaras
dengan bagian awalnya.
Hadits itu menunjukkan bahwa sifat
berbeda terhadap golongan
Majusi merupakan tujuan syari‘at.
Tujuan inilah yang
merupakan salah satu sebab adanya
ketetapan hukum ini. Secara
umum berlaku sebab ketetapan
suatu hukum telah lengkap.
Oleh karena itu, setelah
kaum salaf memahami larangan
menyerupai golongan Majusi
dalam masalah kumis dan
jenggot, mereka juga
membenci menyerupai hal-hal yang lain
yang merupakan kebiasaan
Majusi walaupun tidak ditegaskan
secara khusus oleh Nabi Saw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar