Diberdayakan oleh Blogger.

Jalan Selamat

Rabu, 19 Juni 2013


Hal yang membuat Islam menjadi asing adalah banyaknya
kaum muslim yang meniru musuh Allah dan rasul-Nya, yaitu
kaum Yahudi dan Nasrani dalam hal berbicara, berbuat,
berpakaian, adat istiadat, tradisi, dan lain-lainnya.

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka dia adalah bagian dari
mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
(Ibnu Taymiyah)


Disebabkan karena lemahnya
iman dalam hati kaum muslim, tidak teguh memegang
agamanya dan tidak adanya sifat zuhud seperti yang dimiliki
oleh para pendahulu mereka yang shalih. Kaum muslim ada
yang terpengaruh oleh apa yang mereka lihat pada musuhmusuh
Allah dan kekaguman mereka terhadap musuh-musuh
Allah. Padahal Allah telah mengingatkan kita pada banyak
ayat-Nya untuk tidak mengikuti jalan-jalan mereka.

Seorang muslim yang kuat imannya tidak akan terpedaya
dengan kulit atau penampilan lahiriah yang menggiurkan dan
bersikap meniru membabi-buta. Seorang muslim yang memiliki
kepribadian tinggi tidak akan mudah terkecoh, karena dia
berkeyakinan bahwa kepribadiannya itulah yang membawa
kebajikan dan keselamatannya di dunia dan di akhirat.

Muhammad bin Ali Adh-Dhobi‘i

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Potonglah kumis kalian dan peliharalah jenggot kalian,
berbedalah kalian dari golongan Majusi.” 
(HR. Muslim)

Hadits tersebut diakhiri dengan perintah yang selaras
dengan bagian awalnya. Hadits itu menunjukkan bahwa sifat
berbeda terhadap golongan Majusi merupakan tujuan syari‘at.
Tujuan inilah yang merupakan salah satu sebab adanya
ketetapan hukum ini. Secara umum berlaku sebab ketetapan
suatu hukum telah lengkap.
Oleh karena itu, setelah kaum salaf memahami larangan
menyerupai golongan Majusi dalam masalah kumis dan
jenggot, mereka juga membenci menyerupai hal-hal yang lain
yang merupakan kebiasaan Majusi walaupun tidak ditegaskan
secara khusus oleh Nabi Saw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar